Orang
Tuaku, Hartaku
Semua
orang pastinya memiliki kedua orang tua, begitu juga dengan saya yang memiliki
kedua orang tua. Orang tua adalah sebuah anugrah dari Allah SWT yang tak akan
ternilai harganya. Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT karena diberikan
nikmat dengan masih memiliki orang tua yang lengkap. Ketika orang tua
meninggalkan kita, maka semua yang pernah kita selama ini akan sirna pula. Saya
memiliki orang tua yang sangat peduli kepada anak-anaknya, bukan hanya dalam
hal peduli terhadap materiil, akan
tetapi juga terhadap moril yang lebih penting lagi adalah terhadap agama
anak-anaknya (khususnya dalam shalat).
Kedua
orang tua saya bukan berasal dari golongan bangsawan ataupun hartawan, mereka
lahir dari kalangan yang kurang mampu. Akan tetapi, dibalik kekurangan itulah
orang tua saya belajar banyak tentang kerasnya kehidupan. Mereka juga
mengajarkan kepada saya tentang arti kehidupan yang sebenarnya. Ketika kedua
orang tua saya tersakiti, maka hati saya juga akan terasa sakit. Kebangaan saya
terhadap orang tua saya bukan hanya sekedar. Bagi saya mereka adalah pahlawan
dan guru yang hebat, mereka merelakan kesenangan mereka demi anak-anaknya yang
mereka cintai. Ketika banyak orang tua yang lebih memilih kepentingan mereka
pribadi ketimbang anak-anaknya, berbeda dengan orang tua saya yang merelakan
kepentingan pribadi mereka demi masa depan anak-anaknya. Seperti sebuah pepatah
untuk pengorbanan kedu orang tua kepada anak-anaknya :
“ Harta milik orang tua juga
dimiliki oleh anak-anaknya, akan tetapi harta anak-anaknya belum tentu milik
orang tuanya juga. ”
Orang
tua saya sering berkata kalau mereka tidak akan meninggalkan harta untuk
anak-anaknya, akan tetapi mereka akan meninggalkan ilmu yang akan membuat
anak-anaknya agar bahagia dunia dan akhirat. Mereka sering berkata lebih rela
menghabiskan hartanya demi pendidikan untuk anak-anaknya ketimbang menghabiskan
harta untuk kesenangan anak-anaknya yang hanya sesaat. Cinta dan kasih sayang
yang telah dinerikan oleh orang tua saya terhadap saya dan anak-anaknya tidak
akan bisa dibalas berapa pun jumlah, kecuali dengan do’a yang selalu
anak-anaknya lantunkan untuk mereka.
Harapan
saya di masa mendatang adalah agar menjadi anak-anak yang disebutkan di dalam
Al-Qur’anul Karim sebagai Biruul Walidain. Ada satu harapan yang dibebankan
khusus untuk saya, dan mudah-mudahan serta Insya Allah harapan mereka saya
penuhi. Untuk kalian kedua orang tua saya, saya sangat bersyukur memiliki
kalian sebagai orang tua. Memang kalian bukan lahir dari keluarga yang memiliki
harta berlimpah, akan tetapi kalian beri saya sebuah ilmu yang tak kan saya
dapatkan dari perguruan tinggi manapun.
“ Aku akan selalu mencintai
dan menyayangi kalian sepenuh hati. Wahai Bapak dan Ibu ku. “