Selasa, 18 Maret 2014

Kekasihku



Kekasihku

Menginjak semester 3 di Universitas Gunadarma, saya mulai mengenal seseorang. Seorang wanita yang kelak akan menjadi kekasih saya. Dalam pandangan saya dia memang tidak terlalu cantik, akan tetapi ada hal lain yang membuat saya begitu tertarik kepadanya. Dia akan selalu tersenyum meskipun saya sedang menyimpan rasa kesal. Saat ini hubungan saya dengannya sudah menginjak usia 17 bulan. Di dalam hubungan kami memang sering terjadi berbagai kendala dan masalah. Sering pula kami selalu bertengkar untuk hal-hal yang sepele. Akan tetapi, semua masalah itu tidak menjadikan kami berpisah.

Sudah banyak kenangan yang kami lalui bersama, susah dan senang sudah kami tempuh dalam perjalanan waktu hubungan kami. Saya sangat bersyukur dengan mengenalnya, karena bagi saya mengenalnya adalah perubahan pada diri saya. Saya bukan seorang yang mudah untuk tidak menggunakan kekerasan dalam menghadapi permasalahan dengan orang lain, akan tetapi dia menenangkan emosi saya yang sedang meluap-luapnya. Senyumnya membuat saya merasa sangat tenang, seakan-akan tidak ada masalah yang saat itu saya hadapi.

Sulit sekali bagi saya untuk melupakannya di kala kami bertengkar. Hal yang membuat saya begitu sulit adalah dikala dia begitu manjanya dengan mata yang berbinar. Harapan yang saya pendam dalam hati ini adalah bahwa kami dapat bersama selamanya. Dengan wajahnya yang manis, dia selalu membuat saya terpikat. Saya memang bukan terlahir dari keluarga bangsawan atau hartawan. Saya tidak bisa memberikan kepadanya harta yang melimpah dengan segala kemewahannya. Akan tetapi saya dapat memberikan hati yang akan selalu mencintainya.

Kepada kekasihku, akan aku ucapkan sebuah kalimat untukmu :

“ Wahai engkau yang menerangi hatiku di kala gelap dan membangunkannya di kala jatuh. Engkau telah mengajarkanku bagaimana rasa sayang, bagaimana rasanya dicintai. Bagiku engkau adalah harta yang begitu berharga. Bagi agama Islam yang kita anut bersama, engkau adalah pilar untuk melahirkan satu generasi yang dapat membawa agama ini kepada kejayaan. Janganlah engkau berpaling kepada syaithan, karena dengan begitu cinta dan sayangku akan menguap seperti air yang mendidih. “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar