Jumat, 21 Maret 2014

Orang Tuaku, Hartaku



Orang Tuaku, Hartaku

Semua orang pastinya memiliki kedua orang tua, begitu juga dengan saya yang memiliki kedua orang tua. Orang tua adalah sebuah anugrah dari Allah SWT yang tak akan ternilai harganya. Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT karena diberikan nikmat dengan masih memiliki orang tua yang lengkap. Ketika orang tua meninggalkan kita, maka semua yang pernah kita selama ini akan sirna pula. Saya memiliki orang tua yang sangat peduli kepada anak-anaknya, bukan hanya dalam hal peduli  terhadap materiil, akan tetapi juga terhadap moril yang lebih penting lagi adalah terhadap agama anak-anaknya (khususnya dalam shalat).

Kedua orang tua saya bukan berasal dari golongan bangsawan ataupun hartawan, mereka lahir dari kalangan yang kurang mampu. Akan tetapi, dibalik kekurangan itulah orang tua saya belajar banyak tentang kerasnya kehidupan. Mereka juga mengajarkan kepada saya tentang arti kehidupan yang sebenarnya. Ketika kedua orang tua saya tersakiti, maka hati saya juga akan terasa sakit. Kebangaan saya terhadap orang tua saya bukan hanya sekedar. Bagi saya mereka adalah pahlawan dan guru yang hebat, mereka merelakan kesenangan mereka demi anak-anaknya yang mereka cintai. Ketika banyak orang tua yang lebih memilih kepentingan mereka pribadi ketimbang anak-anaknya, berbeda dengan orang tua saya yang merelakan kepentingan pribadi mereka demi masa depan anak-anaknya. Seperti sebuah pepatah untuk pengorbanan kedu orang tua kepada anak-anaknya :

“ Harta milik orang tua juga dimiliki oleh anak-anaknya, akan tetapi harta anak-anaknya belum tentu milik orang tuanya juga. ”

Orang tua saya sering berkata kalau mereka tidak akan meninggalkan harta untuk anak-anaknya, akan tetapi mereka akan meninggalkan ilmu yang akan membuat anak-anaknya agar bahagia dunia dan akhirat. Mereka sering berkata lebih rela menghabiskan hartanya demi pendidikan untuk anak-anaknya ketimbang menghabiskan harta untuk kesenangan anak-anaknya yang hanya sesaat. Cinta dan kasih sayang yang telah dinerikan oleh orang tua saya terhadap saya dan anak-anaknya tidak akan bisa dibalas berapa pun jumlah, kecuali dengan do’a yang selalu anak-anaknya lantunkan untuk mereka.
 
Harapan saya di masa mendatang adalah agar menjadi anak-anak yang disebutkan di dalam Al-Qur’anul Karim sebagai Biruul Walidain. Ada satu harapan yang dibebankan khusus untuk saya, dan mudah-mudahan serta Insya Allah harapan mereka saya penuhi. Untuk kalian kedua orang tua saya, saya sangat bersyukur memiliki kalian sebagai orang tua. Memang kalian bukan lahir dari keluarga yang memiliki harta berlimpah, akan tetapi kalian beri saya sebuah ilmu yang tak kan saya dapatkan dari perguruan tinggi manapun.
 
“ Aku akan selalu mencintai dan menyayangi kalian sepenuh hati. Wahai Bapak dan Ibu ku. “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar