Ciri-Ciri Organisasi
Ciri-Ciri Organisasi Sosial
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
- Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
- Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
- Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial,
memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu.
Diantaranya ádalah:
- Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
- Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
- Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Ilmu organisasi merupakan ilmu yang penting dimiliki,
karena dalam kehidupan kita tidak lepas dari organisasi. Di mulai dari
lingkungan yang sederhana dari keluarga, hingga struktur yang rumit seperti
organisasi pemerintahan.
a. ciri-ciri
organisasi, yaitu :
1. Adanya komponen ( atasan dan
bawahan) .
2. Adanya kerja sama (cooperative yang
berstruktur dari sekelompok orang).
3. Adanya tujuan .
4. Adanya sasaran .
5. Adanya keterikatan format dan tata
tertib yang harus ditaati .
6. Adanya pendelegasian wewenang dan
koordinasi tugas-tugas.
b. Ciri-ciri Organisasi
Modern
1. Organisasi bertambah besar
2. Pengolahan data semakin cepat
3. Penggunaan staf lebih intensif
4. Kecendrungan spesialisasi
5. Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi
6. Unsur-unsur organisasi lebih lengkap
Unsur-unsur Organisasi
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai
unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut :
• Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.
• Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang
• Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
• Ada tujuan tertentu
1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat
dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk
melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana
cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam
arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian
tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan
kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian
umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai
tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi
mahasiswa dan sebagainya.
2. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga
merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika
kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di
susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam
suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik
hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat
sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan
kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan
masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih
jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di
hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang
apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.
4. Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang
manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan
cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik. Selain itu dengan
cara mengorganisasi secara baik akan mendapat keuntungan antara lain sebagai
berikut :
- Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat
dilaksanakan secara efisien dan efektif
Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar
adalah :
- Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
- Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
- Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
- Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.
Teori Organisasi
1. TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas. Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
Definisi Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan- peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja sama.
Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal.
Empat unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
a. Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b. Kelompok orang
c. Kerjasama
d. Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok: Kekuasaan) Saling melayani) Doktrin) Disiplin)
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
a. Pembagian kerja (untuk koordinasi)
b. Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal)
c. Struktur (hubungan antar kegiatan)
d. Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).
Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
• BIROKRASI) Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
• ADMINISTRASI) Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi.
• MANAJEMEN ILMIAH) Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi.
A. TEORI BIROKRASI
Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic Organization”.
Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai.
Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber:
- Pembagian kerja
- Hirarki wewenang
- Program rasional
- Sistem Prosedur
- Sistem Aturan hak kewajiban
- Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal
B.
TEORI ADMINISTRASI
Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika.
Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika.
Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
- Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
- Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
- Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal)
- Kegiatan Keamanan
- Kegiatan Akuntansi
- Kegiatan Manajerial
C. MANAJEMEN ILMIAH
Dikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR). Definisi Manajemen Ilmiah:
“Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”. F.W. TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”. Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”. Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek manajemen modern maka F.W. TAYLOR dijuluki sebagai “BAPAK MANAJEMEN ILMIAH”.
Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
- Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan.
- Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
- Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan.
- Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah
2. TEORI NEOKLASIK
Aliran yang
berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan
manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori
merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya
aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
Dalam pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya:
a. Partisipasi
b. Perluasan kerja
c. Manajemen bottom_up
3. TEORI MODERNTeori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Ø Bentuk Organisasi sebagai berikut:
1. ORGANISASI LINI (LINE ORGANIZATION)
Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu
bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan
dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan
yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing
dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut
dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi
kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
Memiliki ciri-ciri:
1) Hubungan antara atasan dan bawahan masih
bersifat langsung dengan satu garis wewenang.
2) Jumlah karyawan sedikit.
3) Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi.
4) Belum terdapat spesialisasi.
5) Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung
jawab penuh atas segala bidang pekerjaan.
6) Struktur organisasi sederhana dan stabil.
7) Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil.
8) Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan).
Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis
adalah :
1) Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik.
2) Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara
(dipertahankan).
3) Koordinasi lebih mudah dilaksanakan.
4) Proses pengambilan keputusan dan
instruksi-instruksi dapat berjalan cepat.
5) Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur,
karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah
dapat dimengerti dan dilaksanakan.
6) Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi.
7) Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat.
8) Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi
pengembangan bakat-bakat pimpinan.
9) Adanya penghematan biaya.
10) Pengawasan berjalan efektif
Kelemahan-kelemahan organisasi garis :
1) Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali
sulit dibedakan dengan tujuan organisasi.
2) Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan
karena dipegang sendiri.
3) Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara
otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
4) Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas
karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri.
5) Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang,
yaitu pimpinan.
6) Kurang tersedianya staff ahli.
2. ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORG)
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asas komando
dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff,
dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data
informasi yang dibutuhkan:
Memiliki ciri-ciri:
1) Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat
langsung.
2) Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff.
3) Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan
staff.
4) Jumlah karyawan banyak.
5) Organisasi besar, bersifat komplek.
6) Adanya spesialisasi
Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staff:
1) Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap
dalam satu tangan.
2) Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan
pelaksana.
3) Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes)
karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
4) Pengembalian keputusan relatif mudah, karena
mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
5) Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian
tugas yang jelas.
6) Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi,
karena tugas sesuai dengan spesialisasinya.
7) Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan
spesialisasinya.
8) Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli
Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan
staff:
1) Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk
membedakan perintah dan bantuan nasihat.
2) Solidaritas pegawai kurang, karena adanya
pegawai yang tidak saling mengenal.
3) Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena
masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting.
4) Pimpinan lini mengabaikan advis staff.
5) Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai
kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan
kekacauan dalam menjalankan wewenang.
6) Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan
biaya yang besar.
7) Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan
stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini.
8) Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi
antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan
sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.
3. ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORG)
Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini
disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah
pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Memiliki ciri-ciri:
1) Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat
dibedakan.
2) Bawahan akan menerima perintah dari beberapa
atasan.
3) Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis.
4) Target-target jelas dan pasti.
5) Pengawasan ketat.
6) Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi.
Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional
:
1) Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal.
2) Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya
masing-masing.
3) Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan.
4) Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada
eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib.
5) Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan
yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
6) Pembidangan tugas menjadi jelas.
Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional:
1) Pekerjaan seringkali sangat membosankan.
2) Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai
dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang
spesialisasi sendiri saja.
3) Sering ada pegawai yang mementingkan pekerjaan
di bidangnya sendiri, sehingga koordinasi antar pegawai secara menyeluruh sulit
dan sukar untuk dilaksanakan.
4. ORGANISASI LINI dan FUNGSIONAL (LINE & FUNCTIONAL ORG)
4. ORGANISASI LINI dan FUNGSIONAL (LINE & FUNCTIONAL ORG)
Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan
tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan
tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada
pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil
tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau
tingkatan.
Memiliki ciri-ciri:
1) Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok
dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
2) Terdapat spesialisasi yang maksimal.
3) Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam
pemabagian kerja.
Kebaikan organisasi Lini dan fungsional :
1) Solidaritas tinggi.
2) Disiplin tinggi.
3) Produktifitas tinggi karena spesialisasi
dilaksanakan maksimal.
4) Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau
teknis tidak dikerjakan.
Sedangkan keburukannya adalah :
1) Kurang fleksibel dan tour of duty.
2) Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena
dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang.
3) Spesiaisasi memberikan kejenuhan.
5. ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORG)
5. ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORG)
Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari
organisasi berbentuk lini dan fungsional.
Memiliki ciri-ciri:
1) Organisasi besar dan kadang sangat ruwet.
2) Jumlah karyawan banyak.
3) Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:
a. Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
b. Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)
c. Karyawan
dengan tugas operasional fungsional (functional group)
6. ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORG)
Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas
tertentu lainnya dilaksakan secara kolektif.
Organisasi komite terdiri dari :
1) Executive Committee ( Pimpinan Komite), yaitu
para anggotanya mempunyai wewenang lini.
2) Staff Committee, yaitu orang – orang yang hanya
mempunyai wewenang staff.
Memiliki ciri-ciri :
1) Adanya dewan dimana anggota bertindak secara
kolektif.
2) Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama
dari masing-masing anggota dewan.
3) Asas musyawarah sangat ditonjolkan.
4) Organisasinya besar & Struktur tidak
sederhana.
5) Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi,
niaga.
Kebaikan Organisasi komite :
1) Pelaksanaan decision making berlangsung baik
karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan.
2) Kepemimpinan yang bersifat otokratis yang sangat
kecil.
3) Dengan adanya tour of duty maka pengembangan
karier terjamin.
Sedangkan keburukannya :
1) Proses decision making sangat lambat.
2) Biaya operasional rutin sangat tinggi.
3) Kalau ada masalah sering kali terjadi
penghindaran siapa yang bertanggung jawab.
Tujuan organisasi adalah pernyataan yang menjelaskan apa
yang ingin kita capai dalam berorganisasi, yang berasal dari visi atau misi
kita dalam berorganisasi. Tujuan adalah ujung ke arah mana organisasi kita akan
diarahkan. Jenis organisasi dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu dari jumlah
puncak pimpinan, segi keresmian, segi tujuan, segi luas wilayah, segi sosial,
dan segi bentuk. Yang akan dibahas disini adalah jenis-jenis organisasi dari
segi tujuan yang ingin dicapai. Jenis-jenis organisasi tersebut adalah:
1. Organisasi
Niaga (Biasa)
Organisasi yang tujuan utamanya untuk mencari keuntungan,
terutama dalam bidang bisnis. Macam-macam organisasi niaga:
a) Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki
badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab
yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau
perseorangan yang ada di dalamnya.
Ciri dan sifat PT:
1) kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan
harta pribadi.
2) modal dan ukuran perusahaan besar.
3) kelangsungan hidup perusahaan PT ada di tangan
pemilik saham.
4) dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki
bagian saham.
5) kepemilikan mudah berpindah tangan.
6) mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan atau
pegawai.
7) keuntungan dibagikan kepada pemilik modal atau
saham dalam bentuk dividen.
8) kekuatan dewan direksi lebih besar daripada
kekuatan pemegang saham.
9) sulit untuk membubarkan perusahaan atau
organisasi.
10) pajak berganda pada pajak penghasilan atau pph
dan pajak deviden.
b) Perseroan Komanditer (CV)
CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan
dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan
tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya.
Ciri dan sifat CV:
1) sulit untuk menarik modal yang telah disetor.
2) modal besar karena didirikan banyak pihak.
3) mudah mendapatkan kridit pinjaman.
4) ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab
tidak terbatas dan ada yang pasif tinggal menunggu keuntungan.
5) relatif mudah untuk didirikan.
6) kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu.
c) Firma (FA)
Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha
antara dua orang atau lebih dengan nama bersama, dalam mana tanggung jawab
masing-masing anggota firma (disebut firmant) tidak terbatas; sedangkan laba
yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama.
Ciri badan usaha firma:
1) Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan
saling mempercayai.
2) Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan
notaris maupun di bawah tangan.
3) Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
4) Adanya tanggung jawab dan resiko kerugian yang
tidak terbatas.
d) Koperasi
Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan
operasi / operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja
sama demi kesejahteraan bersama.
e) Joint Venture
Joint Venture adalah kerjasama diantara dua orang atau
badan usaha atau lebih untuk mengusahakan tertentu, karakteristik:
1) Waktunya terbatas.
2) Masing-masing pihak dapat menyerahkan kontribusi
baik berupa uang atau barang.
3) Keuntungan atau kerugian dibagi sama.
4) Untuk pihak-pihak yang berjasa diperhitungkan
terlebih dahulu bunga modal, komisi, bonus dan lain-lain.
5) Pimpinan usaha Joint Venture disebut ”managing
partner” yang mempunyai kewajiban menyelenggarakan pembukuan dan menyajikan
laporan keuangan.
f) Trust
Suatu bentuk penggabungan atau kerjasama perusahaan
secara horizontal untuk membatasi persaingan maupun rasionalisasi dalam bidang
produksi dan penjualan.
g) Holding Company / Perusahaan Induk
Perusahaan yang berbentuk corp, yang menguasai sebagian
besar saham dari beberapa perusahaan.
2. Organisasi
Sosial
Organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat, baik
yang berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum. Berfungsi sebagai sarana partisipasi
masyarakat untuk ikut andil dalam pembangunan bangsa dan negara menuju arah
yang lebih baik lagi dengan tujuan menjadikan bangsa dan negara dalam
pembentukan sosialisasi yang baik dan menjadikan masyakarat yang penuh dengan
jiwa sosialisasi yang tinggi.
3.
Organisasi Regional dan Internasional
a) Organisasi Regional
Organisasi Regional merupakan organisasi yang luas
wilayahnya meliputi beberapa Negara tertentu saja.
Contoh : ASEAN (Association of Southeast Asia Nations).
b) Organisasi Internasional
Organisasi Internasional merupakan organisasi yang
anggota-anggotanya meliputinegara di dunia.
Contoh : PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa).
Sumber : http://evi-hidayati.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar