Minggu, 21 Oktober 2012

Teori, Unsur dan ciri-ciri dari Organisasi


Ciri-Ciri Organisasi


Ciri-Ciri Organisasi Sosial
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
  2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
  3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
  4. Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.

Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
  1. Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
  2. Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
  3. Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.

Ilmu organisasi merupakan ilmu yang penting dimiliki, karena dalam kehidupan kita tidak lepas dari organisasi. Di mulai dari lingkungan yang sederhana dari keluarga, hingga struktur yang rumit seperti organisasi pemerintahan.
a.       ciri-ciri organisasi, yaitu :
1.    Adanya komponen ( atasan dan bawahan) .
2.    Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang).
3.    Adanya tujuan .
4.    Adanya sasaran .
5.    Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati .
6.    Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.

b.      Ciri-ciri Organisasi Modern
1. Organisasi bertambah besar
2. Pengolahan data semakin cepat
3. Penggunaan staf lebih intensif
4. Kecendrungan spesialisasi
5. Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi
6. Unsur-unsur organisasi lebih lengkap

Unsur-unsur Organisasi

Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut :
• Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.
• Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang
• Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
• Ada tujuan tertentu
1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.

2. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.

3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.

4. Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut :

- Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif
Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :
- Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
- Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
- Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
- Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.


 Teori Organisasi

1. TEORI ORGANISASI KLASIK


Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas. Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.

Definisi Organisasi menurut Teori Klasik:


Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan- peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja sama.
Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. 

Empat unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
a. Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b. Kelompok orang
c. Kerjasama
d. Kekuasaan & Kepemimpinan

 
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok: Kekuasaan) Saling melayani) Doktrin) Disiplin)
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
a. Pembagian kerja (untuk koordinasi)
b. Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal)
c. Struktur (hubungan antar kegiatan)
d. Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).

Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
• BIROKRASI) Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
• ADMINISTRASI) Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi.
• MANAJEMEN ILMIAH) Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi.

A. TEORI BIROKRASI
Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic Organization”.
Istilah  BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai.
Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber:
  •  Pembagian kerja
  •  Hirarki wewenang
  • Program rasional
  • Sistem Prosedur
  • Sistem Aturan hak kewajiban
  • Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal
B. TEORI ADMINISTRASI
    Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika.

Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
  • Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
  • Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
  • Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal)
  • Kegiatan Keamanan
  • Kegiatan Akuntansi
  • Kegiatan Manajerial

C. MANAJEMEN ILMIAH
Dikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR). Definisi Manajemen Ilmiah:
 
“Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”. F.W. TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”. Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”. Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek manajemen modern maka F.W. TAYLOR dijuluki sebagai “BAPAK MANAJEMEN ILMIAH”.

Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor: 
  • Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan. 
  • Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan 
  • Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan. 
  •  Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah

2. TEORI NEOKLASIK
 Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
 
Dalam pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya:
a. Partisipasi
b. Perluasan kerja
c. Manajemen bottom_up

3. TEORI MODERN
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.


Ø  Bentuk Organisasi sebagai berikut:

1. ORGANISASI LINI (LINE ORGANIZATION)
Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.

Memiliki ciri-ciri:
1)  Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang.
2)  Jumlah karyawan sedikit.
3)  Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi.
4)  Belum terdapat spesialisasi.
5) Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala  bidang pekerjaan.
6)  Struktur organisasi sederhana dan stabil.
7)  Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil.
8)  Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan).

Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah :
1)  Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik.
2)  Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan).
3)  Koordinasi lebih mudah dilaksanakan.
4)  Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat.
5)  Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan.
6)  Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi.
7)  Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat.
8)  Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
9)  Adanya penghematan biaya.
10)  Pengawasan berjalan efektif

Kelemahan-kelemahan organisasi garis :
1)  Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi.
2)  Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan karena dipegang sendiri.
3) Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
4) Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri.
5)  Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan.
6)  Kurang tersedianya staff ahli.

2. ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORG)
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asas komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:

Memiliki ciri-ciri:
1)  Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung.
2)  Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff.
3)  Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff.
4)  Jumlah karyawan banyak.
5)  Organisasi besar, bersifat komplek.
6)  Adanya spesialisasi

Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staff:
1)  Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
2)  Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana.
3)  Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
4)  Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
5)  Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
6)  Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya.
7)  Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
8)  Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli

Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staff:
1)  Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat.
2)  Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal.
3)  Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting.
4)  Pimpinan lini mengabaikan advis staff.
5)  Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang.
6)  Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar.
7)  Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini.
8)  Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.

3.    ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORG)
Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.

Memiliki ciri-ciri:
1)  Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan.
2)  Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan.
3)  Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis.
4)  Target-target jelas dan pasti.
5)  Pengawasan ketat.
6)  Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi.

Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional :
1)  Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal.
2)  Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing.
3)  Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan.
4)  Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib.
5)  Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
6)  Pembidangan tugas menjadi jelas.

Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional:
1)  Pekerjaan seringkali sangat membosankan.
2)  Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja.
3)  Sering ada pegawai yang mementingkan pekerjaan di bidangnya sendiri, sehingga koordinasi antar pegawai secara menyeluruh sulit dan sukar untuk dilaksanakan.

4. ORGANISASI LINI dan FUNGSIONAL (LINE & FUNCTIONAL ORG)
Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.

Memiliki ciri-ciri:
1)  Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
2)  Terdapat spesialisasi yang maksimal.
3)  Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja.

Kebaikan organisasi Lini dan fungsional :
1)  Solidaritas tinggi.
2)  Disiplin tinggi.
3)  Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal.
4)  Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan.

Sedangkan keburukannya adalah :
1)  Kurang fleksibel dan tour of duty.
2)  Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang.
3)  Spesiaisasi memberikan kejenuhan.

5. ORGANISASI  LINI, FUNGSIONAL DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORG)         
Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional.

Memiliki ciri-ciri:
1)  Organisasi besar dan kadang sangat ruwet.
2)  Jumlah karyawan banyak.
3)  Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:
a. Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
b. Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)
c. Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)




6. ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORG)
Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan secara kolektif.

Organisasi komite terdiri dari :
1)  Executive Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini.
2)  Staff Committee, yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staff.

Memiliki ciri-ciri :
1)  Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif.
2)  Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.
3)  Asas musyawarah sangat ditonjolkan.
4)  Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana.
5)  Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.

Kebaikan Organisasi komite :
1)  Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan.
2)  Kepemimpinan yang bersifat otokratis yang sangat kecil.
3)  Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin.

Sedangkan keburukannya :
1)  Proses decision making sangat lambat.
2)  Biaya operasional rutin sangat tinggi.
3)  Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab.


Tujuan organisasi adalah pernyataan yang menjelaskan apa yang ingin kita capai dalam berorganisasi, yang berasal dari visi atau misi kita dalam berorganisasi. Tujuan adalah ujung ke arah mana organisasi kita akan diarahkan. Jenis organisasi dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu dari jumlah puncak pimpinan, segi keresmian, segi tujuan, segi luas wilayah, segi sosial, dan segi bentuk. Yang akan dibahas disini adalah jenis-jenis organisasi dari segi tujuan yang ingin dicapai. Jenis-jenis organisasi tersebut adalah:

1.     Organisasi Niaga (Biasa)

Organisasi yang tujuan utamanya untuk mencari keuntungan, terutama dalam bidang bisnis. Macam-macam organisasi niaga:
a)     Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya.

Ciri dan sifat PT:
1)  kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi.
2)  modal dan ukuran perusahaan besar.
3)  kelangsungan hidup perusahaan PT ada di tangan pemilik saham.
4)  dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham.
5)  kepemilikan mudah berpindah tangan.
6)  mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan atau pegawai.
7)  keuntungan dibagikan kepada pemilik modal atau saham dalam bentuk dividen.
8)  kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham.
9)  sulit untuk membubarkan perusahaan atau organisasi.
10)  pajak berganda pada pajak penghasilan atau pph dan pajak deviden.

b)     Perseroan Komanditer (CV)
CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya.

Ciri dan sifat CV:
1)  sulit untuk menarik modal yang telah disetor.
2)  modal besar karena didirikan banyak pihak.
3)  mudah mendapatkan kridit pinjaman.
4)  ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif tinggal menunggu keuntungan.
5)  relatif mudah untuk didirikan.
6)  kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu.

c)      Firma (FA)
Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama bersama, dalam mana tanggung jawab masing-masing anggota firma (disebut firmant) tidak terbatas; sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama.

Ciri badan usaha firma:
1)  Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.
2)  Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.
3)  Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
4)  Adanya tanggung jawab dan resiko kerugian yang tidak terbatas.

d)     Koperasi
Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama.

e)     Joint Venture
Joint Venture adalah kerjasama diantara dua orang atau badan usaha atau lebih untuk mengusahakan tertentu, karakteristik:

1)  Waktunya terbatas.
2)  Masing-masing pihak dapat menyerahkan kontribusi baik berupa uang atau barang.
3)  Keuntungan atau kerugian dibagi sama.
4)  Untuk pihak-pihak yang berjasa diperhitungkan terlebih dahulu bunga modal, komisi, bonus dan lain-lain.
5)  Pimpinan usaha Joint Venture disebut ”managing partner” yang mempunyai kewajiban menyelenggarakan pembukuan dan menyajikan laporan keuangan.

f)       Trust
Suatu bentuk penggabungan atau kerjasama perusahaan secara horizontal untuk membatasi persaingan maupun rasionalisasi dalam bidang produksi dan penjualan.

g)     Holding Company / Perusahaan Induk 
Perusahaan yang berbentuk corp, yang menguasai sebagian besar saham dari beberapa perusahaan.

2.     Organisasi Sosial

Organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum. Berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat untuk ikut andil dalam pembangunan bangsa dan negara menuju arah yang lebih baik lagi dengan tujuan menjadikan bangsa dan negara dalam pembentukan sosialisasi yang baik dan menjadikan masyakarat yang penuh dengan jiwa sosialisasi yang tinggi.

3.  Organisasi Regional dan Internasional

a)   Organisasi Regional
Organisasi Regional merupakan organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa Negara tertentu saja.
Contoh : ASEAN (Association of Southeast Asia Nations).

b)  Organisasi Internasional
Organisasi Internasional merupakan organisasi yang anggota-anggotanya meliputinegara di dunia.
Contoh : PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa).

Sumber : http://evi-hidayati.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar