Proses Organisasi Berlangsung
Proses
dalam kamus bahasa Indonesia berarti rangkaian suatu tindakan. Sedangkan proses
dalam buku organisasi karangan Gibso Invancevich Donnelly adalah berkenaan
dengan aktifitas yang memberi kehidupan pada skema organisasi tersebut. Proses
organisasi merupakan jiwa bagi struktur organisasi. Jika proses tersebut tidak
berjalan dan berfungsi dengan baik, maka masalah yang tidak pernah diharapkan
akan timbul dalam sebuah organisasi. Terdapat empat proses yaitu komunikasi,
pengambilan keputusan, evaluasi prestasi, sosialisasi dan karir.
Raymond V. Lesikar telah menguraikan 4 faktor yang
mempengaruhi efektifitas komunikasi organisasi, yaitu :
a. Saluran omunikasi formal
b. Struktur organisasi
c. Spesialisasi jabatan
d. Apa yang disebut lesikar sebagai “Kepemilikan
informasi”
Proses Mempengaruhi Dan Pengambilan Keputusan Pada Organisasi
Dalam sebuah organisasi,
sebuah keputusan di ambil dengan tujuan memperlancar jalannya organisasi
tersebut. Berdasarkan sifat dan tujuannya, keputusan-keputusan yang diambil dapat
diilustrasikan sebagai berikut :
1. Top
Management, atau Pimpinan kelas atas mengambil keputusan-keputusan yang
bersifat Strategy atau Policy umum yang disertai dengan
penerbitan peraturan-peraturan umum dan instruksi-instruksi pimpinan kepada
bawahannya.
2.
Pimpinan kelas menengah (Middle Management) melaksanakan keputusan-keputusan
yang telah diambil oleh atasan dengan mengambil keputusan-keputusan yang
bersifat structural (organisasional). Keputusan-keputusan yang diambil oleh
Pimpinan kelas menengah ini antara lain mengenai tugas pokok (mission)
organisasi dan keputusan-keputusan fungsional, yakni mengenai masalah-masalah
teknis yang menyangkut mutu atau efektivitas dari organisasi.
3. Sedangkan
pimpinan bawah (Lower Management) mengambil keputusan-keputusan yang bersifat
operasional, yakni penyelenggaraan kegiatan organisasi secara langsung, baik
yang bersifat rutin maupun tidak, dan yang diprogramkan oleh pihak atasan
maupun tidak.
KOMUNIKASI dalam Pengertian,
Unsur-unsur, dan Hambatannya
Definisi dan Unsur- Unsur Komunikasi
Definisi komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari kata
Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik
bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar
apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Beberapa definisi komunikasi adalah:
1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid).
2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain (Davis, 1981).
4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W).
5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain, komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi).
Unsur-Unsur dalam Komunikasi
Unsur-unsur dalam komunikasi ada
beberapa bagian, yakni :
1. Sumber
2. Komunikator
3. Pesan
4. Channel / Saluran
5. Komunikasi
6. Efek
7. Faktor- faktor yang diperhatikan dalam proses komunikasi
1.
Sumber
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen dan sejenisnya.
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen dan sejenisnya.
2.
Komunikator
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1) Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan komunikan. Penampilan ini sesuai dengan tata krama dengan memperhatikan keadaan, waktu dan tempat.
2) Penguasaan masalah
Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betul- betul menguasai masalahnya. Apabila tidak, maka setelah proses komunikasi berlangsung akan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap komunikator dan akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan menghambat terhadap efektivitas komunikasi.
3) Penguasaan bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Bahasa ini adalah bahasa yang digunakan dan dapat dipahami oleh komunikan. Penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan- pesan apa yang ingin kita sampaikan kepada audience.
3.
Pesan
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi itu.
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi itu.
4.
Channel/ Saluran
Channel adalah saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media. Media komunikasi dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitu media umum dan media massa. Media umum adalah media yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, contohnya radio dan sebagainya. Media massa adalah media yang digunakan untuk komunikasi massa, misalnya televisi.
Channel adalah saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media. Media komunikasi dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitu media umum dan media massa. Media umum adalah media yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, contohnya radio dan sebagainya. Media massa adalah media yang digunakan untuk komunikasi massa, misalnya televisi.
5.
Komunikasi
Komunikasi dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu :
Komunikasi dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu :
1) personal
2) kelompok, dan
3) massa
Dari segi sasarannya, komunikasi
ditujukan atau diarahkan kedalam komunikasi personal, komunikasi kelompok dan
komunikasi massa.
6.
Efek
Efek adalah hasil akhir dari suatu
komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan
yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah laku orang lain itu sesuai, maka komunikasi
berhasil.
7.
Faktor- faktor yang diperhatikan dalam proses komunikasi
1) Empat tahap proses komunikasi menurut Cutlip dan Center, yaitu:
1) Empat tahap proses komunikasi menurut Cutlip dan Center, yaitu:
1. pengumpulan fakta 3. Komunikasi
2. Perencanaan 4. Evaluasi
2) Prosedur mencapai effect yang dikehendaki
menurut Wilbur Schraam, yaitu:
- Attention (perhatian) - Interest (Kepentingan)
- Desire (Keinginan) - Decision (Keputusan)
- Action (Tindakan)
Ilustrasi
dalam menyalurkan ide melalui
komunikasi
Komunikasi
dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang
bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa
menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari.
Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan
perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam
menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita
(sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun
tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah
solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh
organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
a. IDE (gagasan)
Pengirim
atau sender.
b. PERUMUSAN
Ide
si Pengirim disampaikan dalam kata-kata.
c. PENYALURAN
(transmitting)
Disampaikan
melalui lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat.
d. TINDAKAN
Perintah-perintah
dalam organisasi yang dilaksanakan.
e. PENGERTIAN
Kata-kata
si Pengirim yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si Penerima.
f. PENERIMAAN
Penerimaan
ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Pengambilan
keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam
akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan
dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan
atau lingkungan organisasi.
Hambatan dalam Komunikasi
1. Hambatan dari Proses Komunikasi
- Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
- Hambatan dalam penyandian / symbol.
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
- Hambatan media adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
- Hambatan dalam bahasa sandi adalah hambatan yang terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima.
- Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
- Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan lain sebagainya.
2.
Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan (cacat tubuh misalnya orang yang tuna wicara), gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik.
Faktor pemahaman bahasa dan penggunaan istilah tertentu. Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara si pemberi pesan dan si penerima pesan. Misalnya : adanya perbedaan bahasa ( bahasa daerah, nasional, maupun internasional), adanya istilah – istilah yang hanya berlaku pada bidang-bidang tertentu saja, misalnya bidang bisnis, industri, kedokteran, dll.
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan, sehingga menimbulkan emosi diatas pemikiran-pemikiran dari sipengirim maupun si penerima pesan yang hendak disampaikan.
5. Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat panca indera seseorang, dll.
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan (cacat tubuh misalnya orang yang tuna wicara), gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik.
Faktor pemahaman bahasa dan penggunaan istilah tertentu. Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara si pemberi pesan dan si penerima pesan. Misalnya : adanya perbedaan bahasa ( bahasa daerah, nasional, maupun internasional), adanya istilah – istilah yang hanya berlaku pada bidang-bidang tertentu saja, misalnya bidang bisnis, industri, kedokteran, dll.
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan, sehingga menimbulkan emosi diatas pemikiran-pemikiran dari sipengirim maupun si penerima pesan yang hendak disampaikan.
5. Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat panca indera seseorang, dll.
Klasifikasi Komunikasi Dalam Organisasi
1. Dari
segi sifatnya
a.
Komunikasi lisan
komunikasi lisan secara langsung adalah
komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka
secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka.lisan
ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada
saat wawancara, rapat, berpidato.
komunikasi
lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara
alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak
dengan si pembicara dengan lawan bicara.
b. Komunikasi
tulisan
komunikasi tulisan adalah komunikasi yang di
lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung
dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh
penerima.Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat
elektronik, dan lain sebagainya.
komunikasi tulisan juga dapat melalui
naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi
naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah,
buku-buku dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara lisan
namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.
c. Komunikasi
verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan
menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa merupakan
pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk
setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis.
d. Komunikasi
NonVerbal
Komunikasi
nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan
tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah
menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak
mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan
sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi,
penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara. Para ahli
di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi " tidak
menggunakan kata " dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi
non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa
isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal
karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong
sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda
dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal
ataupun nonverbal.
2. Dari
segi arahnya
a. Komunikasi ke bawah
Mengalir dari orang pada hierarki yang lebih
tinggi ke jenjang yang lebih rendah. Misalnya dalam bentuk instruksi,
memo resmi, prosedur, pedoman kerja, pengumuman, dan lain sebagainya.
b. Komunikasi ke atas
Porsi
ini sebenarnya dituntut untuk seimbang dengan komunikasi ke bawah. Berbeda
dengan komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas mengalir dari orang pada
hierarki yang lebih rendah kejenjang yang lebih tinggi. Misalnya,
dalam bentuk kotak saran, pertemuan kelompok, pengaduan kepada pimpinan, dan lain
sebagainya.
c. Komunikasi horizontal
Merupakan
pertimbangan utama dalam desain organisasi, namun organisasi yang efektif
memerlukan juga komunikasi horizontal yang sangat perlu bagi koordinasi
dan integrasi dari beraneka ragam fungsi keorganisasian. Misalnya,
komunikasi antar produksi dan pemsaran dalam organisasi bisnis, dan lain sebagainya.
d. Komunikasi diagonal
Merupakan jalur komunikasi yang paling jarang
digunakan oleh pihak manapun, komunikasi diagonal penting dalam situasi ketika
para anggota tidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui jalur ini.
3. Menurut Lawannya :
a. Komunikasi Satu Lawan Satu : berbicara dengan
lawan bicara yang sama
banyaknya. Contoh : berbicara melalui telepon
banyaknya. Contoh : berbicara melalui telepon
b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok) :
berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok. Contoh : dalam acara rapat
dengan para petinggi organisasi atau perusahaan.
c. Kelompok Lawan Kelompok : berbicara antara
suatu kelompok dengan kelompok lain. Contoh : debat partai politik, debat
antara kelompok mayarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar